Jazz 1980-an, itulah yang mengisi hari-hari gitaris dan penyanyi legendaris Indonesia Mus Mujiono.
Mus Mujiono bersaudara dengan Almarhum Mus Mulyadi. Mus Mulyadi merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Sedangkan Mus Mujiono yang biasa dipanggil Nono merupakan anak bungsu. Adapun usia keduanya terpaut 10 tahun.
Nono, belajar musik jazz dari Jun Sen, gitaris jazz terkemuka asal Surabaya seangkatan Bubi Chen. Dari musisi yang juga pengusaha alat musik itulah ia mulai mengenal berbagai teori jazz.
Nono juga belajar privat gitar klasik, agar bisa membaca not balok dengan baik.
Pada tahun 1980-an Nono tertarik pada George Benson, karena kesederhanaan permainan gitarnya. Saat itu kebanyakan gitaris ngerock dengan berbagai macam efek aneh-aneh, berbeda dengan George Benson yang hanya memakai mulut saja. Oleh karena itu, Nono mulai mempelajari teknik scating yang merupakan ciri khas dari George Benson.
Musisi yang bermain dan berkarya dengan menggunakan hati akan membuat mereka dijadikan sebagai salah satu musisi yang melegenda dan tidak mudah dilupakan. Termasuk salah satunya dalam dunia musik jazz Indonesia sebagai salah satu musisi jazz andalan.
Mus Mujiono sebagai gitaris dan vokal akan berkolaborasi satu panggung dengan Idang Rasjidi (keyboardis) dalam gelaran jazz gunung 2019. Jadi bagi kamu yang ingin menikmati musik jazz di alam panorama cantik pegunungan Bromo di Jawa Timur, serta memberikan persembahan untuk kebersihan alam Indonesia.

Jazz Gunung Indonesia merupakan penyelenggaraan musik etnik berskala internasional yang diprakarsai oleh tiga sahabat: Sigit Pramono, Butet Kartaredjasa, dan Almarhum Djaduk Ferianto.
Jazz Gunung Series merupakan salah satu wujud dedikasi Jazz Gunung Indonesia untuk merambah ke gunung-gunung yang tersebar di Indonesia dengan mengangkat pariwisata dan kearifan lokal daerah yang diusung







Discussion about this post