Untuk para pecinta musik Jazz, nama Paul McCandless pastinya sudah tidak asing lagi. Musisi dengan berbagai prestasi dengan sedikitnya 3 penghargaan Grammy Awards ini pun telah menghasilkan puluhan bahkan ratusan karya di bidang musik, khususnya musik Jazz.
Paul Brownlee McCandless, Jr. Lahir dalam keluarga musikal. Ayahnya mengajarinya klarinet, ibunya juga mengajarinya piano, dan dia bergabung Manhattan School of Music. Pada tahun 1971, Ia mengikuti audisi dengan New York Philharmonic dan menjadi finalis.
Pada tahun 1996, McCandless memenangkan Grammy Award untuk Best Pop Instrumental dengan Béla Fleck dan Flecktones. Dia juga memenangkan Grammy pada tahun 2007 dan 2011 dengan Paul Winter Consort, untuk Best New Age Album, dan pada tahun 1993 untuk album Al Jarreau Heaven and Earth. Penampilannya di album Oregon 1.000 Kilometers dinominasikan untuk Grammy for Best Jazz Instrumental Solo pada tahun 2009.
Dia memenangkan Poll Down Beat Critics ‘untuk Best Established Combo, Deutscher Schallplatten Preis untuk albumnya Ectopia, dan Arbeitskreis Jazz im Bundesverband der Phonographishen Wirtschaft Gold Record Award.
View this post on Instagram
McCandless aktif di dunia musik klasik. Sebagai penyanyi solo orkestra, ia telah tampil bersama Camerata Chamber Orchestra Mexico City, the Saint Paul Chamber Orchestra, the Philadelphia Orchestra, the Buffalo Philharmonic Orchestra, the Los Angeles Philharmonic, dan Radio Radio Symphony Orchestra.
Tiga dari nilai orkestra Paulus terdengar di CD yang disebut Oregon di Moskow. Salah satunya, yang disebut “Round Robin,” lagu pembuka, menerima nominasi Grammy 2001 untuk Komposisi Instrumental Terbaik dan Pengaturan Instrumental Terbaik.
Pada tahun 2014, McCandless mulai tampil dengan Charged Particles sebuah trio jazz yang berbasis di San Francisco, termasuk pembukaan Festival Jazz San Luis Obispo 2015 dengan mereka di panggung utama dan menjadi sorotan di Stanford Jazz Festival. Kuartet tersebut juga pernah muncul di Birdland (di NYC), Blues Alley (di Washington, DC), Jazz Club Yoshi, Pusat Seni Chelmsford (Massachusetts), dan berbagai tempat lainnya di pantai timur A.S.
Jazz Gunung Indonesia merupakan penyelenggaraan musik etnik berskala internasional yang diprakarsai oleh tiga sahabat: Sigit Pramono, Butet Kartaredjasa, dan Almarhum Djaduk Ferianto.
Jazz Gunung Series merupakan salah satu wujud dedikasi Jazz Gunung Indonesia untuk merambah ke gunung-gunung yang tersebar di Indonesia dengan mengangkat pariwisata dan kearifan lokal daerah yang diusung
Discussion about this post