Pertunjukan Jazz Gunung pada tahun ke-4 yang digelar di Venue terbuka, Java Bananna, Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat-Sabtu, 6-7 Juli 2012, diwarnai acara peluncuran patung orang bermain jazz.
Patung itu berwujud seorang laki-laki mengenakan ikat kelapa khas suku Tengger yang disebut udeng sedang meniup saksofon. Tingginya sekitar dua meter berdiri di sisi kanan venue. Karya seni itu adalah buah tangan pematung terkenal Indonesia, Dolorosa Sinaga.

Patung orang sedang bermain saksofon itu menjadi simbol dan representasi acara tahunan Jazz Gunung sebagai pertunjukan jazz di tengah perkampungan Suku Tengger.
Menurut Sigit Pramono, penggagas Jazz Gunung, kepada awak media (6/7) menyampaikan, jazz merupakan musik tanpa sekat dan tanpa batas yang terbuka sekali.
Sigit menjelaskan patung orang Jawa main jazz itu merupakan representasi orang Jawa sebagai orang Indonesia yang tengah memainkan saksofon yang merupakan instrumen khas musik jazz. “Orang Jawa yang tengah memainkan saksofon tersebut kebetulan juga sebagai orang gunung,” kata Sigit.
Interpretasi seperti itulah yang ingin diceritakan dari patung tersebut. Sigit mempersepsikan patung orang Jawa main jazz ini seperti patung anak kecil di Belgia yang tengah buang air kecil.
“Semua orang yang ke Belgia sudah pasti akan melihat mannequin tersebut,” katanya.
Hal itulah tampaknya yang hendak dibentuk di Gunung Bromo. Dengan latar belakang pegunungan, patung tersebut akan terlihat unik. “Itu juga merupakan karya seni,” kata Sigit.
Patung tersebut terbuat dari perunggu yang dicampur dengan bahan lain. Dipajang di sisi kiri venue terbuka, setiap penonton pertunjukan musik jazz ini pasti akan melihat karya seni tersebut.

Jazz Gunung Indonesia merupakan penyelenggaraan musik etnik berskala internasional yang diprakarsai oleh tiga sahabat: Sigit Pramono, Butet Kartaredjasa, dan Almarhum Djaduk Ferianto.
Jazz Gunung Series merupakan salah satu wujud dedikasi Jazz Gunung Indonesia untuk merambah ke gunung-gunung yang tersebar di Indonesia dengan mengangkat pariwisata dan kearifan lokal daerah yang diusung
Discussion about this post